KARAWANG |Sanggabuananews.com – Ketersediaan suplai air masih menjadi persoalan krusial yang dihadapi sebagian masyarakat petani, seperti yang saat ini di rasakan oleh para petani di wilayah Desa Medankarya Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang yang mengeluh akibat saluran air yang menjadi penopang produktivitas bagi lahan pertanian tersebut mengalami hambatan.
Hal itu di ungkapkan Ketua GP3A SS Tambun Desa Medankarya Kecamatan Tirtajaya M. Umar, menurutnya, air merupakan salah satu faktor produksi penting dalam budidaya tanaman padi. Namun, hingga kini, ketersediaan suplai air masih menjadi persoalan bagi para petani yang ada di wilayah desanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pihaknya meminta Pemkab Karawang dan dinas terkait untuk memberikan bantuan normalisasi agar pasokan kebutuhan air masyarakat petani di wilayah Desa Medankarya dapat terpenuhi.
“Saya sebagai ketua GP3A di SS Tambun mengharapkan peran serta pemerintah untuk bekerja cepat dalam menangani sedimentasi yang sudah memasuki ambang batas dan juga tumbuhan air dan rumput-rumput air juga sudah memadati saluran, jadi kami memohon agar bisa secepatnya mengerjakan normalisasi saluran air ini.” Ungap Ketua GP3A SS Tambun kepada media Sanggabuananews.com Minggu (8/12/2024)
“Dan mengenai hal itu, kami tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan normalisasi.” Tambahnya.
Di singgung terkait langkah dan teknis apa saja guna memenuhi kebutuhan pasokan air bagi para petani di wilayah tersebut, ia menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan kerja bakti atau gorol bersama Pemdes, para petani dan masyarakat.
“Kami sudah melakukan langkah antisipasi, contohnya dengan kerja bakti atau gorol, tapi itu tidak maksimal, karena memang saluran SS Tambun sendiri yang panjangnya kurang lebih 5 sampai 6 Km ini. Dan kami juga tidak mempunyai anggaran yang cukup untuk mengelola saluran tersebut.” Jelasnya.
“Kami mohon kepada pemerintah daerah dan pihak terkait untuk bisa berperan aktif tentunya bisa membantu kami dalam hal ini untuk merealisasikan permohonan kami, salah satunya program normalisasi.” Pungkasnya.
•Red