Home Blog Page 2

DPP NasDem Resmi Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

Jakarta, Sanggbuananews.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem secara resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari jabatannya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem. Keputusan ini berlaku mulai Senin, 1 September 2025.

Dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Hermawi F. Taslim, ditegaskan bahwa aspirasi masyarakat harus menjadi acuan utama perjuangan Partai NasDem.

Partai NasDem menilai perjuangan politiknya merupakan kristalisasi semangat kerakyatan yang bertumpu pada tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

“Atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, Partai NasDem menyatakan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya,” demikian pernyataan resmi dalam siaran pers tersebut.

Namun, DPP NasDem juga menegaskan adanya perilaku yang dinilai menyimpang dari perjuangan partai. Disebutkan bahwa terdapat anggota DPR RI dari Fraksi NasDem yang menyampaikan pernyataan publik yang menyinggung dan mencederai rasa rakyat. Hal itu dinilai sebagai bentuk penyimpangan dari perjuangan NasDem.

“Atas pertimbangan tersebut, DPP Partai NasDem menyatakan menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem,” tegas Surya Paloh dalam keterangan persnya.

Keputusan ini disebut sebagai langkah konsolidasi partai untuk menjaga marwah perjuangan, sekaligus penegasan bahwa Partai NasDem akan selalu berpihak pada aspirasi masyarakat.

Tokoh Lintas Agama hingga Forkopimda Teken Deklarasi Karawang Damai

KARAWANG, Sanggabuananews.com – Puluhan tokoh lintas agama, organisasi masyarakat, dan pejabat daerah bersepakat menjaga kondusivitas Karawang dengan menandatangani Deklarasi Karawang Damai, Minggu (31/8/2025). Deklarasi ini menegaskan komitmen bersama untuk menolak provokasi, anarkisme, dan segala upaya yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Rasa khawatir akan meningkatnya potensi gesekan sosial dan politik di Karawang mendorong berbagai elemen untuk bersatu. Melalui Deklarasi Karawang Damai, mereka berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan di tengah dinamika politik maupun sosial yang kerap terjadi.

Bupati Karawang, H. Aep Saepuloh, SE, dalam pidatonya menegaskan bahwa Karawang tidak boleh dibiarkan terjerumus pada konflik yang hanya merugikan masyarakat. “Kita harus solid menjaga persatuan dan kesatuan. Karawang milik kita semua. Jangan sampai ada yang coba mengganggu kerukunan yang sudah terbangun,” ujarnya dengan tegas.

Deklarasi ini juga disepakati oleh jajaran Forkopimda, TNI, Polri, Kemenag, MUI, NU, Muhammadiyah, LDII, PGII, hingga organisasi kepemudaan dan perwakilan partai politik. Semua berdiri tegak membacakan lima poin utama: menjaga ketertiban, menolak provokasi, membangun Karawang yang aman dan harmonis, serta merawat Karawang sebagai tanah bersama yang harus dijaga dengan sepenuh hati.

Langkah ini dianggap penting karena Karawang kerap menjadi episentrum dinamika politik dan sosial di Jawa Barat. Dengan adanya deklarasi ini, publik diingatkan untuk tidak terjebak pada isu-isu yang bisa memecah belah.

“Karawang adalah miniatur Indonesia. Kalau Karawang aman, maka Karawang akan menjadi contoh. Tapi jika Karawang rusuh, efeknya akan terasa lebih luas,” ucap salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Deklarasi kemudian ditutup dengan penandatanganan bersama oleh Kapolres, Dandim, Kemenag, FKUB, para pimpinan ormas, hingga tokoh agama lintas keyakinan. Semua menyuarakan hal yang sama: Karawang harus damai, bersatu, dan bebas dari anarkisme.

Karawang Cetak 204 Guru Profesional Baru Lewat Program PPG Unsika.

0

Karawang, Sanggabuananews.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar acara Sumpah Profesi Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Calon Guru Gelombang 2 Tahun 2024 pada Sabtu (31/8/2024) di Aula FKIP Unsika. Acara ini menjadi momentum sakral sekaligus peneguhan komitmen lulusan PPG sebagai pendidik profesional yang siap mengabdi untuk bangsa.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan menyanyikan Hymne Guru yang diiringi tim Parasika, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Aceng Moch Fahrudin, S.Pd., Gr., serta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Unsika, dan Mars FKIP. Dalam laporannya, Dekan FKIP Unsika Prof. Dr. H. Sutirna, M.Pd. menyampaikan bahwa dari total 217 mahasiswa PPG, sebanyak 204 orang telah dinyatakan lulus dan mengikuti sumpah profesi, sementara 13 lainnya belum lulus.

“204 mahasiswa sudah selesai dan bisa hadir pada acara sumpah profesi PPG Universitas Singaperbangsa Karawang pada pagi hari ini, semoga 13 mahasiswa lain yang masih belum selesai bisa segera menyusul,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Regulasi, Kebijakan, Supervisi, dan Penjamin Mutu PPG, Dr. Sigit Wibowo, menegaskan bahwa sumpah profesi adalah awal dari perjalanan panjang para guru profesional. “Hari ini adalah awal bagi rekan-rekan semua dalam berkarir di dunia pendidikan dengan tujuan mencerdaskan bangsa. Semoga kalian bisa tetap profesional sesuai dengan sumpah profesi hari ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Rektor Unsika Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya guru untuk terus meningkatkan kapasitas diri. “Seorang guru harus terus belajar untuk meningkatkan kompetensi. Semoga pendidikan profesi guru yang sudah ditempuh bisa memberikan manfaat bagi bapak dan ibu serta masa depan bangsa. Menjadi guru adalah sebuah cita-cita dan hal yang harus kita apresiasi,” tuturnya.

Prosesi inti ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan kelulusan mahasiswa PPG, disertai penyerahan simbolis Sertifikat Pendidik kepada empat perwakilan lulusan dari berbagai bidang studi, yaitu Rena, S.Pd., Gr. (Bahasa Indonesia), Ria Bariah, S.Pd., Gr. (Bahasa Inggris), Elpi Julianti, S.Pd., Gr. (Matematika), dan Den Aji Eko Prasetyo, S.Pd., Gr. (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Puncak acara berlangsung khidmat ketika seluruh lulusan mengucapkan Sumpah Profesi Guru Indonesia yang dipimpin oleh Diki Herwanto, S.Pd., Gr.

Beberapa lulusan menyampaikan rasa syukur dan bangga usai mengikuti prosesi sumpah profesi. Muhammad Rijal mengaku bersyukur bisa menjalani proses pendidikan profesi di Karawang. “Walaupun dari luar daerah, saya merasa beruntung ditempatkan di Karawang,” ujarnya. Sementara itu, Rena, S.Pd., Gr., yang juga menerima sertifikat secara simbolis, menyebut momen ini sebagai pembuktian diri. “Dengan menghadiri kegiatan ini, menunjukkan kepada diri saya sendiri bahwa saya sudah menjadi guru yang profesional,” ungkapnya. Hal senada disampaikan Mohamad Dimas asal Jawa Tengah. “Saya merasa diterima dengan baik di sini mulai dari awal hingga saat ini,” katanya.

Selain prosesi utama, acara juga dimeriahkan dengan penampilan seni dari Arumba Paguyuban Seni FKIP, tari Parasika Dancer, hingga persembahan mahasiswa PPG. Sebelum ditutup, Siti Hardianti, S.Pd., Gr., mewakili mahasiswa memberikan kesan dan pesan, diikuti doa penutup oleh Fathul Barri, S.Pd., Gr. Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah bersama tamu undangan, dosen, dan lulusan.

Kegiatan sumpah profesi ini menjadi tonggak penting bagi FKIP Unsika dalam melahirkan guru-guru profesional, berintegritas, serta siap menghadapi tantangan pendidikan di era global. Dengan diikrarkannya sumpah profesi ini, para calon guru resmi menyandang tanggung jawab moral dan profesional sebagai pendidik bangsa. (red)

#HayuJagaKarawang: Ajakan Persatuan untuk Warga, Aparat, dan Pengusaha

0

KARAWANG, Sanggabuananews.com – Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini menyisakan luka dan kegelisahan di tengah masyarakat. Pemicunya adalah insiden nahas ketika seorang pengemudi ojek online (ojol) tertabrak kendaraan taktis Barracuda milik Brimob Polda saat aksi menuntut pembubaran DPR di Jakarta, Kamis (28/8/2025). Insiden itu memantik amarah publik, hingga berujung ricuh.

 

Kondisi serupa sempat terasa di Karawang, Jumat (29/8/2025). Massa dari berbagai elemen—pelajar, buruh, mahasiswa, hingga pengemudi ojol—menggelar aksi di depan Mapolres Karawang. Suasana sempat memanas, meski kemudian dapat dikendalikan aparat.

 

Melihat perkembangan situasi ini, Pemerintah Daerah Karawang segera mengeluarkan seruan moral dengan tagar #HayuJagaKarawang. Sebuah ajakan sederhana namun sarat makna: menjaga tanah tumpah darah Karawang agar tetap aman, damai, dan kondusif di tengah gelombang ketidakpastian politik nasional.

Masyarakat Karawang diimbau agar tidak mudah terprovokasi isu dan kabar simpang siur yang beredar di media sosial. Informasi yang tidak jelas sumbernya justru bisa memecah belah persatuan. Kesadaran kolektif sangat dibutuhkan agar Karawang tidak terjerumus dalam konflik horizontal yang merugikan semua pihak.

Kita harus belajar dari sejarah: kerusuhan hanya menyisakan air mata, luka, dan kerugian. Tidak ada yang menang dalam kerusuhan. Yang ada hanyalah masyarakat sendiri yang menjadi korban.

Tagar #HayuJagaKarawang bukan hanya seruan pemerintah, tetapi panggilan hati nurani bersama. Semua unsur harus ikut serta:

Warga: menjaga ketenangan dan tidak terhasut isu liar.

Pemerintah: bersikap rendah hati, tidak angkuh, dan selalu membuka ruang dialog dengan rakyat.

Kepolisian & TNI: tetap humanis, mengedepankan pendekatan persuasif, bukan represif.

Kejaksaan & penegak hukum: bertindak adil, jangan tajam ke bawah tumpul ke atas.

Pelajar & mahasiswa: kritis namun elegan, gunakan intelektualitas sebagai senjata, bukan anarki.

Buruh & ojol: terus bersuara memperjuangkan hak, tapi dengan cara bermartabat.

Pengusaha: jangan hanya mengejar untung, tapi hadir memberikan kepedulian sosial bagi Karawang.

Solidaritas ini hanya bisa terwujud jika setiap pihak menekan ego dan menumbuhkan empati.

Di sisi lain, kritik keras perlu diarahkan kepada para pejabat, baik pusat maupun daerah. Jangan pernah angkuh dan sombong dengan jabatan. Ingatlah, kekuasaan hanyalah amanah, bukan warisan turun-temurun. Rakyat berhak menuntut keadilan dan kesejahteraan, karena pejabat sejatinya adalah pelayan rakyat, bukan penguasa yang bisa berbuat sesuka hati.

Mari jadikan momentum ini sebagai energi positif:

Untuk warga Karawang, jadilah pelopor damai.

Untuk pemerintah, jadilah teladan rendah hati.

Untuk aparat, jadilah pengayom, bukan penakut rakyat.

Untuk dunia pendidikan, jadikan siswa-siswi cerdas dan berkarakter.

Untuk buruh dan ojol, teruslah berjuang dengan semangat persaudaraan.

Untuk pengusaha, jadilah mitra yang menumbuhkan kesejahteraan.

Karawang adalah rumah besar kita. Jika rumah ini hancur oleh ego dan amarah, maka semua penghuninya akan menderita. Sebaliknya, jika rumah ini dijaga dengan cinta, solidaritas, dan kebersamaan, maka Karawang akan menjadi tanah penuh harapan.

#HayuJagaKarawang — menjaga Karawang adalah menjaga diri kita sendiri.

Penulis Oleh:

Syuhada Wisastra, A.Md., CHRM.

Pengamat Kebijakan Publik;

Praktisi HRD;

Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) DPD Karawang;

Bupati Aep Pamerkan UMKM Karawang di Apkasi Otonomi Expo 2025

0

KARAWANG, Sanggabuananews.com – Pemerintah Kabupaten Karawang ikut serta dalam Apkasi Otonomi Expo 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025). Pada ajang berskala nasional ini, Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh menampilkan beragam produk unggulan UMKM lokal, mulai dari kuliner, batik khas Karawang, kerajinan eceng gondok, hingga produk kulit eksotis agar bisa menembus pasar global.

Apkasi Otonomi Expo sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) sebagai wadah memfasilitasi kepentingan 416 pemerintah kabupaten dalam mempromosikan berbagai komoditas dan peluang investasi ke pasar nasional hingga global.

Kegiatan yang bertajuk “Produk Lokal Mengglobal” tersebut menghadirkan hampir 150 kabupaten dengan 240 stan produk unggulan masing-masing daerah. Expo berlangsung selama tiga hari, 28–30 Mei 2025, dan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan itu, Bupati Aep menegaskan bahwa Karawang memiliki potensi besar melalui UMKM yang siap bersaing. “Karawang hari ini membawa produk para pelaku UMKM agar naik kelas. Selain makanan, kami juga mengunggulkan produk dari eceng gondok, batik khas Karawang, serta kerajinan dari kulit buaya dan ular,” ujarnya.

Tak hanya itu, Kabupaten Karawang juga memamerkan beras premium asli Karawang sebagai bentuk komitmen mempertahankan predikat daerah lumbung padi nasional.

“Hari ini Pak Presiden mencanangkan swasembada pangan, di mana alhamdulillah Kabupaten Karawang menjadi salah satu penopangnya. Untuk beras, Karawang memiliki kualitas terbaik dengan berbagai varian. Inilah yang kami tampilkan di ICE BSD,” kata Bupati Aep.

Sumber: diskominfokrwkab

Puluhan Ojol Kepung DPR RI, Tuntut Keadilan atas Rekan yang Tewas Dilindas Rantis Brimob

0

JAKARTA, Sanggabuananews.com – Puluhan pengendara ojek online (ojol) mulai mendatangi kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). Kedatangan mereka sebagai bentuk solidaritas sekaligus tuntutan keadilan atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang tewas setelah terlindas mobil rantis Brimob saat aksi unjuk rasa sehari sebelumnya.

Pantauan di lokasi pada pukul 10.00 WIB, sejumlah pengendara ojol sudah memarkirkan kendaraannya di tepi jalan dekat gerbang utama DPR RI. Tidak sedikit pengendara ojol yang melintas ikut menepi dan merapat. Beberapa dari mereka bahkan merekam suasana terkini di balik pagar tinggi Gedung DPR RI menggunakan ponsel.

Banyak di antara mereka yang mendekat ke gerbang DPR RI sambil berteriak. Beberapa driver juga melemparkan botol air mineral ke balik pagar. “Keluar lu!” teriak massa ojol dari depan gerbang.

Salah seorang driver ojol bernama Rasyid mengaku para pengemudi ojol berbondong-bondong merapat ke DPR RI sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Affan. Menurut dia, jumlah ojol yang datang diperkirakan akan semakin banyak.
“Ya, kawan-kawan merapat mungkin agak siangan jam 13-an,” kata Rasyid saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, di balik gerbang DPR RI, puluhan kendaraan rantis Brimob tampak bersiaga. Namun hingga berita ini diturunkan, aparat belum membentuk barikade untuk berjaga.

Diketahui sebelumnya, pada Kamis (28/8/2025), massa gabungan dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa besar kedua untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota dewan. Seperti demonstrasi pada Senin (25/8/2025), aksi tersebut kembali diwarnai bentrokan dengan aparat.

Aparat kala itu merangsek maju, memukul mundur demonstran yang didominasi mahasiswa dan pelajar. Gas air mata juga terus ditembakkan ke arah kerumunan. Massa yang bertahan kemudian melawan dengan bambu hingga batu. Situasi semakin mencekam karena bentrokan kian memanas dan berujung pada insiden nahas, ketika sebuah kendaraan lapis baja Brimob melindas sejumlah pengendara ojol.

Salah satu korban adalah Affan Kurniawan yang akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa ini memicu gelombang solidaritas driver ojol lainnya untuk mendatangi DPR RI dan menuntut pertanggungjawaban aparat.

Sumber: Kompas

Rayakan HUT Kejaksaan ke-80, Puluhan Anak Difabel Ikuti Khitanan Massal di RSUD Karawang

KARAWANG – RSUD Karawang bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang menggelar khitanan massal dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kejaksaan ke-80. Sebanyak 30 anak dari berbagai kecamatan, termasuk penyandang disabilitas, mengikuti kegiatan yang mengusung tema “Bersama Sahabat Difabel Membangun Indonesia Inklusif.”

Seluruh proses khitan ditangani langsung oleh tenaga medis profesional dari RSUD Karawang. Tim medis memastikan prosedur berjalan aman, nyaman, serta memperhatikan kebutuhan khusus peserta difabel. Kegiatan berlangsung lancar dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan.

Humas RSUD Karawang, Abdullah Lutfi, menjelaskan kegiatan ini bukan hanya sekadar layanan kesehatan gratis, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terutama kelompok rentan.

“Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, kami berharap kegiatan ini bisa menghadirkan kebahagiaan bagi anak-anak yang mengikuti khitan, sekaligus mempererat sinergi lintas sektor,” ujar Abdullah.

Menurutnya, kolaborasi antara Kejari dan RSUD Karawang merupakan langkah nyata menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas. Melalui kegiatan sosial semacam ini, institusi negara tidak hanya hadir dalam fungsi penegakan hukum dan pelayanan kesehatan, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat melalui aksi nyata.

Kegiatan khitanan massal ini juga mendapat apresiasi dari para orang tua peserta. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya program sosial tersebut, mengingat biaya khitan cukup memberatkan sebagian keluarga.

Dengan melibatkan anak-anak difabel, acara ini menjadi pengingat pentingnya semangat inklusif dalam setiap program pelayanan publik. Kejari Karawang dan RSUD Karawang berkomitmen untuk terus mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan keberpihakan terhadap kelompok rentan.

HUT Kejaksaan ke-80, Kejari Karawang dan Difabel Bersinergi Bangun Karawang Inklusif

KARAWANG, Sanggabuananews.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan ke-80, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang menggelar rangkaian kegiatan sosial berupa jalan sehat inklusif bersama sahabat difabel serta sunatan massal, Jumat (29/8/2025). Acara yang berlangsung di halaman Kantor Kejari Karawang ini mengusung tema “Bersama Sahabat Difabel Membangun Indonesia Inklusif” dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat, jajaran staf kejari, serta berbagai stakeholder.

Sejak pagi, ratusan peserta memadati area kegiatan untuk mengikuti jalan sehat yang penuh semangat kebersamaan. Peserta tidak hanya berasal dari jajaran Kejari, tetapi juga anak-anak difabel dari lima Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Karawang, yakni SLB Negeri 1 Karawang, SLB Cahaya Bangsa, SLB B Tunas Harapan, dan SLB C Tunas Harapan. Anak-anak difabel tersebut turut menampilkan bakat dan keterampilan mereka, membuat suasana semakin meriah sekaligus mengharukan.

Selain jalan sehat, Kejari Karawang juga melaksanakan sunatan massal yang diikuti sekitar 50 anak, termasuk beberapa anak difabel. Seluruh peserta mendapat pelayanan medis dari tim RSUD Karawang.

Kepala Kejari Karawang, Dedi Irwan Virantama, S.H., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Kejaksaan terhadap kelompok rentan sekaligus bentuk implementasi nilai kesetaraan.

“Hari ini kita melibatkan anak-anak difabel dari lima SLB di Karawang. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berprestasi. Ini adalah ajang pertama di Karawang yang benar-benar menghadirkan mereka dalam kegiatan Kejaksaan,” ujarnya

Dedi juga mengingatkan pentingnya membangun kepedulian sejak dini.

“Menghargai kaum rentan bukan hanya saat mereka dewasa, tapi sejak kecil kita harus memberi ruang dan dukungan. Difabel adalah bagian dari kita, dan jumlah mereka tidak sedikit. Semoga kebersamaan ini menjadi awal dari gerakan inklusi yang lebih luas,” tambahnya

Sementara itu, Bupati Karawang, H. Aep Saepulloh, yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kejari. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa Kejaksaan tidak hanya menjalankan fungsi hukum, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan sosial yang inklusif.

“Inklusivitas adalah hal penting. Terima kasih kepada Pak Kejari dan semua pihak yang peduli. Karawang tidak bisa dibangun hanya oleh pemerintah daerah, tetapi harus bersama-sama dengan konsep pentahelix: pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media,” kata Aep

Acara juga dihadiri Forkopimda Karawang, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Sekda, Kapolres, Dandim, perwakilan Pengadilan Negeri, Kalapas, Imigrasi, serta perwakilan perusahaan kawasan industri. Dukungan datang dari Apindo dan KIIC yang siap bersinergi melalui program CSR, terutama dalam mendukung dunia pendidikan dan pemberdayaan difabel.

Suasana semakin hangat dengan hadirnya guru-guru SLB, orang tua anak difabel, serta masyarakat umum. Bagi orang tua, kegiatan ini menjadi bentuk penghargaan atas perjuangan mereka sekaligus ruang kebersamaan yang penuh makna.

Kegiatan jalan sehat dan sunatan massal ini ditutup dengan penampilan seni dari anak-anak difabel yang mendapat tepuk tangan meriah. Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa Karawang siap menuju masyarakat inklusif, di mana setiap warga memiliki hak yang sama untuk berkontribusi membangun daerah.

Demo Mahasiswa di Depan DPR RI Ricuh, Massa Lempar Bambu Runcing dan Bakar Sampah

0

Jakarta, Sanggabuananews.com – Aksi lanjutan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), diwarnai kericuhan. Massa melempar botol, kayu, dan bambu runcing ke arah pagar gedung, serta membakar tumpukan sampah hingga menimbulkan asap pekat.

Dari atas mobil komando, salah satu orator menyerukan tuntutan keras. “DPR hanya berpihak pada oligarki! Bubarkan DPR sekarang juga!” teriaknya. Seruan itu dibalas gemuruh teriakan massa, seperti “Revolusi! Revolusi!”, “DPR pengkhianat rakyat!”, hingga “Kami tidak takut, rakyat lawan oligarki!”

Kericuhan mulai pecah sekitar pukul 14.20 WIB, ketika lemparan botol, kayu, dan bambu runcing diarahkan ke pagar DPR. Suasana makin panas setelah beberapa orang membakar sampah di depan gerbang utama, menyebabkan asap hitam mengepul dari balik barikade beton.

Beberapa demonstran juga mencorat-coret tembok DPR dengan cat semprot, menuliskan kalimat “DPR BAB*”, “DPR Bungkam Rakyat”, dan simbol perlawanan di sisi kiri dan kanan gerbang.

Sekitar pukul 13.50 WIB, rombongan mahasiswa berdatangan dari arah Jalan Gerbang Pemuda. Mereka mengenakan atribut almamater biru Universitas Pancasila, almamater biru tua Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), serta kaus ungu Universitas Tangerang Raya.

Di barisan depan, bendera Merah Putih, bendera organisasi mahasiswa, serta bendera ormas MKGR berwarna merah-oranye dikibarkan. Tiang bendera terbuat dari bambu dan pipa besi yang disebut diambil dari sekitar Flyover Ladokgi. Massa juga membawa bambu runcing sepanjang dua meter sebagai simbol perlawanan, sembari menyanyikan lagu perjuangan “Buruh Tani” dengan lantang.

Setibanya di depan Gedung DPR, mahasiswa langsung bergabung dengan massa aksi lain yang sudah lebih dulu tiba. Yel-yel dan orasi menggema di sepanjang pagar DPR. “Kami datang bukan untuk diam, kami datang untuk melawan!” teriak seorang peserta. “DPR tidak lagi mewakili rakyat, DPR harus dibubarkan!” sambung yang lain.

Sebelumnya, ribuan buruh dari berbagai konfederasi sudah melakukan aksi di lokasi sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Hingga pukul 14.40 WIB, massa masih bertahan dengan tensi tinggi, sementara aparat keamanan tetap berjaga ketat dari balik pagar tanpa melakukan tindakan represif.

Sumber: Kompas

JTK Gugat Klaim Turnamen oleh PTMSI Karawang, Laporan Polisi Dilayangkan

0

Karawang, Sanggabuananews.com – Konflik antara Jurnalis Televisi Karawang (JTK) dengan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Karawang kian memanas. JTK melalui kuasa hukumnya resmi melaporkan jajaran pengurus PTMSI Karawang periode 2021–2025 ke Polres Karawang, buntut dugaan klaim sepihak atas tiga turnamen tenis meja yang sebelumnya digagas bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Karawang.

Kuasa Hukum JTK dari Kantor Hukum Alex Safri Winando SH. MH., and Partners, menyampaikan laporan tersebut sudah dibuat pada 1 Agustus 2025. “Sejak hari ini pengurus PTMSI sudah ada yang dimintai keterangan. Saat ini kita masih menunggu hasil pengembangan dari Polres Karawang,” kata Alex Safri, Kamis (28/8/2025).

Ia menegaskan, kegiatan turnamen yang dipersoalkan jelas merupakan produk JTK, namun secara sepihak diklaim sebagai program PTMSI. “Dan ini jelas merugikan kami secara materi, karena dia dibayar agar menjadi salah satu mitra kerja. Artinya hubungan hukumnya sebagai mitra. Dibayar pula,” ujarnya.

Lebih jauh, JTK juga melayangkan surat resmi kepada KONI Karawang, KONI Jawa Barat, dan Bupati Karawang untuk menunda pelantikan serta pengesahan (SK) pengurus PTMSI terpilih hingga persoalan hukum ini diputuskan di pengadilan.

Kontroversi tersebut mencuat dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke-3 PTMSI Karawang yang digelar pada Minggu, 27 Juli 2025 di Aula Disperindag Karawang. Dalam forum itu, Ketua PTMSI Karawang Asep Wahyu disebut mengklaim tiga kegiatan turnamen sebagai bagian dari program kerja organisasinya.

Di tempat yang sama, Ketua JTK Rudi menyampaikan apresiasi kepada tim kuasa hukum. “Untuk persoalan hukum saya serahkan kepada kuasa hukum saya,” ucapnya.

Dalam laporan ke polisi, JTK menyertakan bukti otentik berupa dokumen proposal resmi dan publikasi media online dari tiga turnamen yang diklaim sepihak PTMSI, antara lain:

  1. Kapolres Cup

    • Tanggal: 24–26 Juni 2022

    • Lokasi: Tecnomart Karawang

    • Kolaborator: Polres Karawang, IJTI, jurnalis cetak dan online

    • Bukti: Proposal No. 06/IJTI/KAPOLRESCUP/IV/2022

  2. Bupati Cup

    • Tanggal: 1–2 Februari 2025

    • Lokasi: Tecnomart Karawang

    • Bukti: Proposal No. 01/IJTI/BCUP/I/2025