Home Blog Page 7

Peringati Hari Sampah Sedunia 2025, Pemkab Dan DLHK Karawang Lakukan Aksi Bersih Bersih

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Peringati hari sampah sedunia tahun 2025 Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang menggelar Aksi Bersih Sampah Plastik. Aksi bersih bersih sampah tersebut berlangsung di lingkungan Plaza Pemda dan sepanjang jalan Bypass Ahmad Yani Karawang, Minggu (22/6/2025)

Dalam aksi tersebut diikuti sebanyak
300 peserta diantaranya para kepala perangkat daerah, para camat atau perwakilan, perwakilan dari sekolah Adiwiyata, para petugas kebersihan dan
jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Karawang.

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan salah satunya memilah sampah plastik, meningkatkan budaya mengurangi pemakaian kemasan plastik sekali pakai dan melakukan pemilahan sampah plastik.

“Hari ini kita melaksanakan aksi pilah Sampah plastik, ini bukan hanya kewajiban pemda saja, harusnya juga kewajiban seluruh masyarakat Kabupaten Karawang,” Ucap Wabup Karawang H. Maslani.

Tak hanya itu ia juga menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah sehingga Kabupaten Karawang terhindar dari sampah
plastik.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang H. Asep Aang
Rahmatulah juga menyampaikan bahwa sampah menjadi permasalahan setiap kabupaten/kota bukan hanya di Kabupaten Karawang sehingga diperlukan
tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan dan memilah sampah plastik.

“Sampah ini permasalahan di seluruh pedesaan/kota, termasuk Karawang. Kurang lebih ada 1500 ton sampah perharinya dan 56 petugas yang tersebar di Kabupaten Karawang. oleh karena itu, tidak cukup
dengan petugas kebersihan saja tapi ini merupakan tanggungjawab bersama.” Jelasnya.

Menurutnya, mmilah sampah harus muncul dari kesadaran satu sama lain sehingga di momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup ini ia mengajak seluruh pihak untuk melaksanakan aksi bersih Sampah, hentikan sampah plastik.

“Mari kita sama-sama melaksanakan aksi bersih Sampah plastik atau memilah sampah plastik,” Pungkasnya dengan nada mengajak.

 

•Koko

Kang HES Akui Kepengurusan KADIN Di Bawah Pimpinan Kang Emay

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, Endang Sodikin, secara tegas mengakui kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Karawang di bawah pimpinan Emay Ahmad Maehi atau yang akrab disapa Kang Emay. Hal tersebut disampaikan Endang usai menerima kunjungan silaturahmi dari jajaran pengurus KADIN Karawang bersama Dewan Pertimbangan, di Ruang Ketua DPRD Karawang, Jumat (20/06/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kang Emay menyampaikan bahwa kepengurusan yang dipimpinnya memiliki legalitas yang jelas.

“Kami telah menerima mandat dari Pak Agung Suryamal, yang juga menerima mandat dari Pak Anindya Bakrie dan Pak Erwin Aksa, dengan pengantar dari Pak Topan. Semua dokumen legalitasnya telah kami serahkan,” Jelas Kang Emay, Ketua KADIN Karawang.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan DPRD.

“KADIN merupakan wadah para pengusaha, baik yang sudah terdaftar maupun belum. Jadi tidak perlu ada perdebatan yang tidak produktif. Kami siap mendengarkan saran, termasuk dari Ketua DPRD dan Dewan Pertimbangan, demi kepentingan Karawang,” Ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Ketua DPRD Karawang, Endang Sodikin, menyatakan pihaknya menyambut baik langkah-langkah positif dari KADIN Karawang.

“Kami telah menerima surat dari Pak Agung Suryamal dan meresponsnya sesuai prosedur. Legalitas kepengurusan sudah kami cermati, dan tentu kami mendukung ide, gagasan, serta substansi yang disampaikan teman-teman pengurus KADIN,” Ucapnya.

Terkait adanya dinamika atau dualisme kepemimpinan di tubuh KADIN Karawang, Endang mendorong adanya upaya rekonsiliasi.

“Karena semua adalah putra daerah Karawang, saya kira sangat mungkin dikomunikasikan dengan baik. Kita harus menjaga iklim investasi di Karawang. KADIN harus menjadi kekuatan besar untuk menggawangi kemajuan daerah,” Terangnya.

Ia juga berharap dinamika organisasi tidak berlarut-larut dan dapat segera diakhiri demi menjaga kepercayaan investor dan mempercepat pembangunan ekonomi Karawang.

“Dinamika dalam organisasi adalah hal wajar, tapi jangan sampai menghambat investasi. Kami berharap KADIN menjadi mitra strategis pemerintah, bersinergi membawa Karawang ke arah yang lebih maju,” Tutupnya.

 

•Fai

Gunakan Dana Pribadi, CV Sinar Fajar Gerak Cepat Perbaiki Drainase Ambruk Tanpa Tambahan Anggaran

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Bangunan drainase di Dusun Peundeuy RT 16 RW 06, Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang dilaporkan ambruk akibat derasnya aliran air saat musim penghujan turun. Meski kerusakan tersebut disebabkan oleh faktor alam, pihak pelaksana proyek, CV Sinar Fajar, tidak lepas tangan, justru mereka langsung bergerak cepat dan sigap memperbaiki kerusakan dengan menggunakan dana pribadi tanpa meminta tambahan anggaran dari dinas terkait.

Yani, selaku pelaksana dari CV Sinar Fajar, menegaskan bahwa tanggung jawab atas bangunan yang telah dikerjakannya tetap menjadi prioritas, meskipun penyebab kerusakan berasal dari luar kendali teknis.

“Terkait pekerjaan ambruk di Desa Ciptamarga, saya selaku pelaksana bertanggung jawab memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam. Perbaikan ini murni pakai uang saya pribadi, nggak pakai uang negara sepeser pun. Demi Allah, saya bersumpah itu pakai uang saya pribadi,” tegas Yani saat diwawancarai awak media, Kamis (19/6/2025).

Yani juga meluruskan  yang sempat beredar di sejumlah media online yang menyebut perbaikan tersebut menggunakan anggaran susulan atau anggaran tambahan dari pemerintah.

“Berita yang menyebut bahwa perbaikannya itu menggunakan anggaran baru, itu tidak benar. Ini bentuk tanggung jawab moral dan profesional kami kepada masyarakat dan pemerintah,” Tandasnya dengan tegas menjelaskan.

Respons cepat Yani dan timnya mendapat apresiasi dari warga setempat, salah satunya Endang, seorang petani yang selama ini memanfaatkan fungsi drainase tersebut untuk melindungi area persawahannya dari longsor.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada pelaksana yang cepat tanggap memperbaikinya. Alhamdulillah, perbaikan drainase sudah selesai dan saluran air kembali normal,” Ujarnya.

Pembangunan drainase yang rusak kini sudah difungsikan kembali. dan aliran air ke area pertanian sudah kembali normal seperti semula.

Kejadian ini menjadi contoh nyata pentingnya tanggung jawab pelaksana dalam menjaga kualitas dan fungsi bangunan infrastruktur desa, sekaligus menunjukkan bahwa komitmen dan integritas masih hidup di dunia proyek.

 

•Red

IWOI Karawang Tegaskan Diri Sebagai Organisasi Mandiri Dan Kritis Terhadap Kebijakan Publik

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Meski belum dapat menyelenggarakan pemotongan hewan qurban secara mandiri pada momen Idul Adha tahun ini, Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Karawang tetap memaknai hari raya penuh pengorbanan tersebut sebagai momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan konsistensi organisasi.

IWOI DPD Karawang menegaskan sikap tegas dan konsisten sebagai organisasi profesi yang mandiri dan tidak bergantung pada kekuatan eksternal, termasuk bantuan dari pejabat pemerintah atau institusi lain dalam momentum keagamaan sekalipun.

Ketua IWO Indonesia DPD Karawang, Syuhada Wisastra, menyampaikan bahwa meskipun tahun ini pihaknya belum dapat menyelenggarakan pemotongan hewan qurban secara mandiri, hal itu tidak mengendurkan semangat dan cita-cita organisasi untuk berdiri di atas kaki sendiri.

“Idul Adha ini menjadi pengingat penting bagi kami tentang makna pengorbanan. Kami di IWOI Karawang tidak ingin selamanya bergantung pada pemberian siapa pun. Kami fokus membangun kekuatan dari dalam, agar tahun depan bisa melaksanakan qurban dengan hasil kerja keras dan solidaritas anggota sendiri,” tegas Syuhada saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (07/06/2025).

Ia juga menambahkan bahwa IWO Indonesia DPD Karawang tetap berpegang teguh pada tujuan utama organisasi sebagai kekuatan kontrol sosial yang kritis, independen, dan tidak bisa dibungkam oleh kepentingan mana pun.

“Kami bukan organisasi yang hanya sekadar hadir di momen-momen simbolik. Fungsi utama kami adalah menjaga nalar publik tetap hidup, mengawasi jalannya kebijakan pemerintah, swasta, dan kekuatan lainnya yang menyentuh kepentingan masyarakat. Kami berdiri sebagai penjaga kebenaran, bukan penerima amplop,” tegasnya.

Syuhada menekankan bahwa semangat Idul Adha bukan hanya soal ritual menyembelih hewan, tetapi refleksi tentang integritas, perjuangan, dan komitmen terhadap prinsip. Ia juga mengajak seluruh anggota IWOI Karawang untuk terus memperkuat soliditas, meningkatkan kapasitas, dan menanamkan kebanggaan menjadi bagian dari organisasi yang bersuara untuk kepentingan publik.

“Kita akan terus bergerak, dengan atau tanpa sokongan pihak mana pun. Karena jurnalisme yang merdeka tidak dilahirkan dari ketergantungan, tetapi dari keberanian dan kejujuran,” pungkasnya.

IWO Indonesia DPD Karawang juga mengajak seluruh anggota untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai refleksi atas pengabdian, solidaritas, dan integritas dalam menjalankan tugas jurnalistik, serta mempererat sinergi positif dengan seluruh elemen masyarakat.

 

•Fai/Ko

Eid Mubarak 1446 H, Kejaksaan Negeri Karawang Sembelih 7 Hewan Qurban

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Bertempat di halaman belakang kantor Kejari dalam semangat peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 H yang sarat dengan makna pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial, Kejaksaan Negeri Karawang menyelenggarakan kegiatan penyembelihan hewan qurban sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (7/6/2025).

Suasana berlangsung penuh khidmat dan kekeluargaan, diiringi kebersamaan seluruh jajaran pegawai Kejaksaan. Tahun ini, Kejari Karawang memotong dan mendistribusikan tujuh hewan qurban, terdiri dari:

• 3 ekor sapi,

• 2 ekor kambing, dan

• 2 ekor domba.

Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Syaifullah, SH., MH., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam wujud nyata kepedulian sosial.

“Kegiatan ini bukan hanya sebatas menjalankan syariat agama, tetapi juga sebagai bentuk empati dan solidaritas kami kepada masyarakat Karawang. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Kejaksaan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan,” Ujar Kajari Syaifullah.

Daging qurban didistribusikan secara langsung kepada masyarakat kurang mampu dan pihak-pihak yang membutuhkan, meliputi:

• Pondok Pesantren Hidayatullah,

• para pedagang kecil di sekitar lingkungan kantor Kejaksaan,

• warga di sekitar irigasi Bandar Kali,

• warga Kepuh Wareng, serta

• beberapa penerima lainnya yang telah didata sebelumnya.

Kegiatan berlangsung hingga pukul 14.30 WIB, ditutup dengan suasana penuh kehangatan dan kebersamaan antara jajaran Kejari dan masyarakat penerima manfaat.

“Momen seperti ini menjadi refleksi penting bagi seluruh aparatur penegak hukum untuk tidak hanya bekerja berdasarkan aturan, tetapi juga menumbuhkan empati sosial dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.” Tuturnya.

“Qurban bukan tentang seberapa besar yang diberikan, tetapi seberapa tulus kita mau berbagi. Semoga semangat ini terus hidup dan menjadi bagian dari budaya kerja Kejaksaan yang humanis dan merakyat,” Pungkasnya.

 

•Kos

Proyek Pembangunan Rehabilitasi Drainase Di Tanjungmekar Diduga Kurang Optimal, Terindikasi Tak Sesuai Aturan

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Proyek pembangunan rehabilitasi saluran drainase yang di kerjakan CV Palapa Dig Daya dikampung Krajan kegiatan T 01 RW 04 Kelurahan Tanjungmekar Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang (P15-876838) dengan volume P = 139,20 M ukuran : 0,40 x 0,40 M’ (U-Ditch) bersertifikat SNI dan P = 33,00 M’ x 2. Tinggi = 0,80 M’ diduga kurang optimal.

Pasalnya, proyek yang bersumber dari dana APBD Tahun 2025 sebesar Rp. 188.909.000 tersebut pada saat pemasangan U-ditch di lokasi terlihat dalam kondisi genangan air tanpa di keringkan. Sehingga hal itu diduga ada unsur kesengajaan bahkan muncul dugaan tidak menggunakan mortar atau ampar pasir terlebih dahulu.

Seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya menilai bahwa pekerjaan pembangunan rahabilitasi saluran drainase tersebut kurang maksimal. Mereka menyebut ada sejumlah titik yang tidak dibongkar untuk dipasang U-ditch.

“Ya, saya mah hanya masyarakat biasa pak, adanya pembangunan ini saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Karawang dan juga pihak Pemerintah Kelurahan. Karena memang disini sangat membutuhkan saluran air yang lebih baik agar buangan air rumah tangga lancar. Selain itu juga agar tidak selalu terjadi banjir ketika hujan turun.” Ucapnya kepada awak media, Kamis (22/5/2025).

“Tapi ada yang disayangkan, pemasangannya kenapa tidak merata ya, kenapa sebagian ada yang ga di bongkar, kenapa ga di bongkar semua, kenapa bisa begitu.” Pungkasnya.

Terpisah Fadli selaku mador pelaksana lapangan saat di komfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, itu memang tidak terbongkar.

“Oh itu mah ga ke bongkar kang. Dan kalau untuk bahan tetap ga bisa di kurangi kang.” Jawabnya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa dalam pemasangan U-ditch itu di lakukan pada malam hari. Menurutnya, sebelum di pasang U-ditch air yang tergenang di keringkan terlebih dahulu dan dilandasi mortar atau ampar pasir.

“Kalau untuk pemasangan semalam dikeringkan dulu dan di tutup alirannya. Kalau siang ga bakal bisa sebab banyak air.” Jelasnya.

“Kalau ampar pasir, iya pakai, sudah di dokumentasikan.” Singkatnya.

Dari pernyataan hasil komfirmasi dengan mandor pelaksana lapangan menunjukan bahwa teknis pekerjaan pemasangan U-ditch tersebut diduga bersimpangan dengan fakta dilapangan. Pasalnya, pernyataan yang di ungkapkan tersebut dugaanya berlawanan, apalagi di kerjakannya malam hari, siapa yang tau ?

Demi terciptanya pembangunan berkualitas dan menghasilkan mutu yang maksimal, di harapkan pihak pengawas dinas jangan hanya berbicara iya iya saja. Dan diharapkan juga pihak inspektorat untuk turun langsung ke lokasi.

 

•Red

Momentum Harkitnas, Media Online Harus Menjadi Pelita, Bukan Bara Apalagi Mencari Nama

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Kemarin tanggal 20 Mei kembali diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebuah momen bersejarah yang menandai bangkitnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Di tahun 2025 ini, Harkitnas mengusung tema “Bangkit untuk Indonesia Emas”, yang menjadi panggilan kuat bagi seluruh elemen bangsa, termasuk para jurnalis, untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan kemajuan bangsa.

Bagi insan pers, khususnya jurnalis media online yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Karawang, Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya seremoni tahunan, tetapi pengingat atas pentingnya peran media sebagai pilar demokrasi dan penggerak perubahan sosial.

Syuhada Wisastra, Ketua Dewan Pimpinan Daerah IWOI Kabupaten Karawang, menyampaikan arahan tegas kepada seluruh anggotanya dalam menyikapi peringatan Harkitnas kali ini.

“Jurnalis bukan hanya pencatat sejarah, tetapi penggerak kebangkitan. Di tengah arus informasi yang deras dan terkadang menyesatkan, kita harus jadi pelita yang menuntun publik pada kebenaran. Harkitnas ini harus menjadi momentum untuk menguatkan komitmen kita terhadap jurnalisme yang jujur, berimbang, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tegas Syuhada yang juga sebagai pendiri puluhan media online.

Lebih lanjut, Syuhada menekankan pentingnya menjaga integritas di tengah tantangan digitalisasi dan tekanan politik yang kian kompleks.

“Saya minta semua anggota IWOI Karawang untuk tidak lengah. Jangan pernah takut pada tekanan, jangan tunduk pada kepentingan sesaat. Pegang teguh kode etik jurnalistik. Bangkitlah dengan karya yang mencerahkan, bukan yang menyesatkan. Jadilah bagian dari kebangkitan nasional yang sesungguhnya,” lanjutnya dengan penuh semangat.

Dalam peringatan Harkitnas ini, IWOI Karawang juga menyerukan kolaborasi antar media lokal untuk memperkuat pemberitaan yang konstruktif dan solutif. Kolaborasi dinilai menjadi kunci agar media tidak terjebak pada rivalitas yang tidak sehat, melainkan bersatu dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hari Kebangkitan Nasional 2025 bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi panggilan moral bagi seluruh jurnalis untuk terus berbenah, bersatu, dan bangkit bersama. Di era digital yang serba cepat, hanya jurnalis yang berintegritas dan berdedikasi tinggi yang akan bertahan dan membawa perubahan nyata.

 

***

Dorong Potensi Lokal Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, BUMDes Gempolkarya Kembangkan Budidaya Ikan Lele Dan Pertanian

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gempolkarya Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang terus mengembangkan potensi lokal dengan mengelola budidaya ikan lele, dan pertanian. Program ini menjadi salah satu program unggulan yang diharapkan mampu mendorong swasembada pangan sekaligus meningkatkan perekonomian warga Desa Gempolkarya Kecamatan Tirtajaya

Ketua BUMDes Gempolkarya H. Narya menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengelola budidaya ikan lele dan pertanian.

“Alhamdulillah, budidaya ikan lele itu kisaran 3 kolam untuk budidaya ikan lele, dan untuk pertanian kurang kebih 2,5 Hektar. Program kami yang saat ini digarap diketahui oleh Pemerintah Desa Gempolkarya, Ketua berserta snggota BPD Desa Gempolkarya.” Jelasnya.

“Untuk tahap awal, kami menyewa lahan seluas 3 Kolam Dan Menyewa Sawah Dengan Kisaran 2 Hektar Setengah” Jelas Narya saat memaparkan konsep swasembada pangan berbasis potensi lokal, Jumat (16/05/2025).

Menurutnya, program tersebut tidak hanya berorientasi pada Produksi, tetapi juga menjadi peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan budidaya ikan lele

Sementara itu, Kepala Desa Gempolkarya H.Sadi menyambut positif inisiatif BUMDes yang dinilai selaras dengan arahan pemerintah pusat terkait program ketahanan pangan desa melalui BUMDES

“Tentunya kegiatan positif ini akan terus dilakukan guna mendukung program pemerintah yakni ketahanan pangan. Jadi, alokasi dari 20 persen dana desa yang dikucurkan sangat terasa manfaatnya oleh masyarakat,” Tegasnya.

Kades berharap, program budidaya ikan Lele dan Pertanian yang dikelola BUMDes Gempolkarya bisa menjadi contoh konkret pengelolaan dana desa yang produktif dan tepat sasaran.

“Ini bisa jadi role model untuk desa-desa lain. Ketika dana desa benar-benar dimanfaatkan untuk program berkelanjutan, hasilnya akan dirasakan langsung oleh warga,” Harapnya.

Dengan program budidaya ikan Lele dan Pertanian ini, Desa Gempolkarya menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar wacana, melainkan diwujudkan melalui pengelolaan potensi lokal yang cerdas dan kolaboratif.

 

•Jek

Diduga Proyek Pekerjaan Drainase Di Kertasari Lepas Dari Pengawasan Dinas

0

KARAWANG |sanggabuananews.com – Akibat lemahnya pengawasan dinas terkait, proyek peningkatan drainase yang berlokasi di dusun Krajan A RT 004/002 Desa Kertasari Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang yang dikerjakan oleh CV Radina Perkasa diduga syarat penyimpangan, Jum’at (9/5/2025)

Pantauan awak media dilokasi ditemukan pada saat pemasangan Uditch dasar pekerjaan tersebut diduga dalam kondisi genangan air dengan tidak menggunakan urugan abu batu atau pasir.

Diketahui, dalam papan informasi tertulis nama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Karawang APBD T.A 2025 sebesar  Rp. 176.068.000,00, surat pesanan 01/SP/PM-25.80.7/KPA-PRKP/2025, waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender dengan volume pekerjaan Panjang 204 Meter.

Menurut keterangan warga setempat, IS mengatakan, pada awal dimulainya pekerjaan terkesan tidak transparan.

“Tadinya papan informasi pernah dipasang dilokasi, namun sekarang papan informasi tersebut sudah tidak ada lagi, sehingga kami bingung ada apa dengan pelaksana, seakan-akan pekerjaan tersebut ditutup tutupi.” Ujarnya.

“Pada pelaksanaan awal pekerjaan yang saya lihat dasarnya menggunakan pasir, namun saat sebagian dengan panjang 102 meter tidak menggunakan dasar pasir. Tidak menggunakan alat apapun pada waktu pemasangan U-dicth, air juga dikeringkan menggunakan manual dengan timba tidak menggunakan alat, sehingga pada waktu pemasangan dalam kondisi penuh air.” Terangnya.

“Saya berharap kepada pengawas dinas terkait segera turun kelapangan untuk mengevaluasi pekerjaan Udicth ini. Kami hanya berharap pekerjaan bisa lebih maksimal dan hasilnya bisa optimal.” Harapnya.

Sementara itu, menurur seorang pekerja ketika dikomfirmasi mejelaskan semua teknis dan volume pekerjaan tersebut.

“Untuk panjang Udicth 204 Meter untuk kiri dan kanan. Terkait papan informasi memang sudah dipasang namun dicopot kembali. Dan untuk mandor lapangan itu mandor medong, tapi kepala tukangnya pa Akim.” Jelasnya.

“Pekerjaan satu trek sama yang lokasi di samping mesjid Al-Muqorobin. Memang pertama untuk papan informasi sudah dipasangkan namun karena jatuh jadi belum di dipasang lagi. Pekerjaan manual karena melihat situasi lapangan.” Pungkasnya.

Sampai berita ini ditauangkan pihak CV Radina Perkasa dan pengawas dinas terkait belum dapat diminta keterangannya.

 

•Red

Dinkes Karawang Bantah RSUD Rengasdengklok Mangkrak, Tegaskan Sudah Rampung Sejak Desember 2024″

0

KARAWANG |sanggabuananews.com
Isu mengenai proyek pembangunan RSUD Rengasdengklok yang disebut-sebut mangkrak akhirnya mendapat klarifikasi resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Dinkes Karawang, Neni Rosnani, menepis tegas tudingan tersebut dan menegaskan bahwa proyek tersebut telah rampung sesuai jadwal.

“Bahwa RSUD Rengasdengklok tidak mangkrak. Pembangunannya sudah selesai di Desember 2024 dan sekarang dalam masa pemeliharaan selama 12 bulan,” tegas Neni kepada awak media, Minggu (4/5/2025).

Pernyataan Neni ini menjawab keresahan masyarakat serta sorotan tajam dari berbagai media online yang mempertanyakan nasib rumah sakit yang diharapkan bisa menjadi pusat layanan kesehatan bagi warga Karawang Utara itu.

Lebih lanjut, Neni menjelaskan bahwa meski pembangunan fisik telah selesai, rumah sakit belum bisa langsung beroperasi karena harus melalui serangkaian proses verifikasi dan pemenuhan persyaratan sesuai regulasi pemerintah pusat.

“Kami sedang mempersiapkan sarana-prasarana, peralatan kesehatan, obat-obatan dan berbagai kelengkapan lainnya. Sebuah rumah sakit bisa mulai beroperasi apabila seluruh syarat administratif dan teknisnya sudah terpenuhi. Dan sampai bulan ini, proses itu masih terus berjalan,” jelasnya.

Ia pun meminta publik bersabar dan tidak gegabah dalam menilai proses pembangunan rumah sakit tersebut.

“Jangan terburu-buru menyimpulkan. Kami serius mempersiapkan RSUD Rengasdengklok agar ketika beroperasi nanti bisa benar-benar optimal melayani masyarakat,” pungkas Neni.

Dengan pernyataan resmi dari Dinkes Karawang ini, diharapkan polemik seputar proyek RSUD Rengasdengklok bisa mereda, dan masyarakat bisa menanti kehadiran fasilitas kesehatan tersebut dengan lebih tenang dan optimis.

 

 

•Amo